Minggu, 10 Februari 2013

Thanks Unpad


Bismillah…
                Semua akan terjadi pada waktu yang tepat. Kata-kata yang selalu aku dengar belakangan ini. Masa dimana semua teman berusaha untuk meraih mimpinya masing-masing, cita-citanya masing-masing. Ruang wilayah manusia itu memang hanya ikhtiar dan doa, selebihnya tawakal. Satu hal yang aku sadari bahwa episode “UNPAD” hanya sepenggal cerita yang akan kuceritakan nanti kepada anak-anakku kelak.
                6 Februari 2013. Wisuda yang cukup membuatku meneteskan air mata saat berada di dalam. Kalau kata eri (kembaran sanguinisku) bilang “bun, bisa nangis juga”. Dalam hati, yang membuat menangis bukan karna telat setengah tahun dr seharusnya, hahaha…tapi karna aku merasa banyak berhutang sama Unpad. Waktu di Granus, masuk semua kenanangan-kenangan di Unpad, mulai dari masa awal kuliah yang sempat ga mau daftar ulang karna gak masuk pilihan pertama, menjadi Ketua BPM, ngasih sambutan penerimaan mahasiswa baru, lomba-lomba bawa nama Unpad sampai rapat-rapat di sekre yang aku pimpin. Alloh…Unpad membuatku berani bermimpi, bahwa mimpi memang hak semua orang.


                Good bye is another say hello. Aku tidak pernah tahu kapan akan kembali lagi kesini, tapi yang jelas InsyaAlloh pasti akan kembali. Momentum terakhir kali menyanyikan lagu hymne Unpad dan almamater memang mengharu biru, karna apa ?ini terakhir loh ada disana…..hehhhe…


                Orang tua yang terharu. Karna aku anak pertama jadi wajar kalau orangtua rada lebay ikut wisudaan ini, mw cerita dakwah dikeluarga yaa…aku azzam dalam hati bahwa wisuda bukan ajang untuk memamerkan harta kekayaan orangtua, bukan ajang untuk bermewah atau bercantik-cantik ria. Wisuda itu sacral, penuh doa, penuh cinta. Karna sesuai sidang akhir aktifitasku sangat padat dengan mengajar dan les , aku tidak sempat untuk menjahit baju secara khusus, tapi sempat bilang ke ibu kalau aku gak mau pakai kebaya karna akan membentuk badan, ibu yang lebay member budget uang untuk beli baju wisuda hampir 1juta. Jelas aku tidak suka, bagiku itu terlalu lebay. Aku selalu menolak secara halus saat ibu menawarkan baju dengan harga di atas 500rb. Alasannya gak cocok, membentuk badan bu, terlalu mewah,dsb…sembari berdoa dalam hati…”Alloh, jauhkanlah hamba dari sifat riya”. Alhamdulillah aku berhasil membeli baju yang relative murah tapi tetap syar’I karna tidak membentuk tubuh. Model bajunya terispirasi dari walimahan temanku yang bertemakan “princess” hhaha,,, (rekomendasi tempat buat baju syar’I ada di Mal Tanah Abang atau di Thamrin city atau butik shafira juga oke ).


                Selanjutnya make up. Hhaha…Bayangin aja dari SD – SMA saya gak pernah ikut iwsudaan sekolah karna apa alasannya?alasan pertama adalah karna aku gak mau di make up dan yang kedua karna phobia keramaian. Alhamdulillah aku berhasil gak di make up buat wisuda ini karna aku selalu menghindah tiap kali tante mau kasih lipstick atau bedak,dll… *cantik itu karna ilmu dan akhlaq bukan karna make up ya ;)

                
                 *inget banget dulu terakhr kali ketemu sm danboo ini wktu riweuh ngurus AKU ,dan skrg...:))

             Wisuda itu penuh cinta. Terimakasih buat adik binaan, teman-teman BPM Faperta ( that’s why I love you so much) , keluarga teddy, dan seluruh orang yang hadir dalam wisudaanku. Saking banyak hadiah , bunga, boneka, ibu sampai bilang “kamu siapa sih kak, kok banyak yang baik dan sayang sm kamu”. Cuma bisa tersenyum dan dalam hati mengucap “Alhamdulillah” J  Seakan tak mau keluar dari pintu gerbang Unpad, padahal mobil udah nunggu. Selasai wisuda langsung kuatin azzam dalam hati “Good bye Unpad, I promise to make you proud of me. Thanks for everything” ^_^

                *pengen cepet-cepet s2 biar bisa wisuda lagiii ;)

2 komentar:

  1. Asslm. ukh, kasih tutorial jilbabnya dong... ane bulan ini mau wisuda juga...

    BalasHapus
  2. ane lusa wisuda,,,,bingung cari model jilbab yg syar'ih, :/

    BalasHapus