“Maka nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kamu dustakan”
Sepenggal ayat itu yang memanggil saya untuk sedikit bercerita tentang berbagai rentetan kejadian dalam hidup saya. Banyak yang meminta saya bercerita tentang episode indah yang saya alami belum lama ini. Mawapres J
Sepenggal ayat itu yang memanggil saya untuk sedikit bercerita tentang berbagai rentetan kejadian dalam hidup saya. Banyak yang meminta saya bercerita tentang episode indah yang saya alami belum lama ini. Mawapres J
Bagaimana teh seorang ketua BPM menjadi mahasiswa berprestasi?bagaimana teteh membagi waktu?berapa IPK teteh dan lain sebagainya .
Mari sedikit berbagi pengalaman yang saya miliki.
Saya adalah seorang pemimpi besar. Saya terbiasa dengan membuat semuanya teratur, terencana, terarah dan terfokus terhadap apa yang menjadi tujuan saya. Menjadi seorang mahasiswa berprestasi adalah sesuatu yang saya impikan sejak tahun 2009 saat saya melihat baligho seorang akhwat terpampang didepan pintu gerbang Unpad yang bernama Arizona, ekonomi 2006. Hati kecil saya berkata “saya ingin seperti dia”. Lalu saya lupa akan azzam saya sejalan dengan kesibukan saya di lembaga kemahasiswaan, kuliah dan kegiatan-kegiatan yang selalu menyita fikiran dan tenaga ini.
Walau saya melupakan azzam saya tersebut Alloh membangkitkan semangat berprestasi saya. Oh bukan semangat berprestasi tapi semangat untuk mencetak prestasi dan menjadi seseorang pada masa saya. Sampai waktu itu tahun 2010 saya menjadi ketua world congress IAAS , sungguh disinilah saya pertama membuka mata cakrawala saya. Bagaiman saya harus mampu berkomunikasi dengan orang lain, berempati hingga bagaimana saya harus mampu menunjukan bahwa saya orang Indonesia.
Apa hubungannnya mahasiswa berprestasi dengan ketua world congress? Begini, karena saya ketua pada saat itu saya dituntut harus mengikuti National Congress IAAS di Brawijaya sekitar bulan Februari. Saya ingat betul pada saat itu pertama kali saya belajar presentasi di depan mahasiswa yang berasal dari berbagai universitas , saya membawa nama almamater saya. Well, I believed I can do my best. Dalam hati saya berkata demikian dan alhmdulillah pembelajaran saya yang pertama itu berhasil. Selanjutnya adalah tahap dimana ada pemilihan pejabat-pejabat IAAS Indonesia. Saya melihat Cv mereka satu-satu dan subhanalloh kekaguman saya tidak berhenti saat saya tau bahwa dalam CV mereka berisikan banyak lomba, mereka adalah mawapres di fakultas mereka masing-masing,dll. Sedangkan saya?saya adalah seorang ketua acara berkelas dunia tapi belum satupun lomba yang saya pernah menangkan sejak saya SMA sampai saat itu. Sedikit informasi saya saat itu baru belajar berorganisasi, jujur pertama kali saya masuk Unpad prestasi saya nol begitu juga pengalaman organisasi. Kelebihan saya? Saya memiliki semangat dan mimpi yang besar.
Disaat saya lelah, disaat saya sibuk saya harus tetap menyempatkan diri bangun jam3 untuk tahajud. Saat itu adlah saat dimana saya menceritakan semua mimpi-mimpi saya, berdiskusi tentang hati saya dan bermesra-mesraan memohon atas segala ingin saya.
Sembari berdoa saya terus berikhtiar. Lomba demi lomba saya ikuti. Saya wajibkan untuk membaca Jakarta post setiap pagi sampai pada akhirnya tanpa saya sadari CV saya sudah bertambah sutu kolom yaitu PRESTASI . juara 3, juara 2, sampai menjadi juara karya artikel ilmiah terbaik bertaraf nasional pernah saya dapatkan. Baik artikel berbahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris mampu saya buat. Dari mulai tidak pernah berbicara didepan umum, organisasi kosong hingga saya menjadi seorang Ketua BPM KMFP Unpad , saya merasa percaya diri saya layak dan berani mencalonkan diri menjadi mahasiswa berprestasi. Alhmdulillah Alloh ridho saya menjadi salah satu mahasiswa berprestasi di Fakultas Pertanian Unpad.
Poin terpenting adalah dakwah. Saya punya rumus buat kalian yang ingin menjadi mahasiswa berprestasi , fy (x)= X1+X2+… Xy dan hasil akhirnya adalah dakwah. Mungkin X1 lomba, X2 keaktifan organisasi, bahasa inggris dan lain sebagainya tetapi kalau ujung niatnya bukan untuk dakwah yaa sama aja standar. Hehe… Dakwah itu bukan sesuatu yang berat kok, menginspirasi orang lain untuk menjadi lebih baik juga bagian dari dakwah. Ingat ya , belajar menginspirasi orang lain.
Mahasiswa berprestasi adalah mahasiswa yang mampu menyeimbangkan semua aspek dalam kehidupan. Akademik, non akademik sampai dengan kemampuan berbahasa asing adalah syarat yang harus dipersiapkan. Persiapan teknisnya sih lurusin niat, kumpulin sertifikat dan persiapkan karya tulis sebaik mungkin. Akan ada mawapres sesi 2, nantikan selanjutnya. J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar