Beberapa waktu lalu teman dekat saya bertanya tentang cinta, bagaimana jika cinta itu muncul saat semua belum siap sebenarnya untuk menerima kehadirannya (buat lawan jenis, definisi cinta terdekat dlm masyarakat awam) apalagi saat mereka berdua sedang terlibat dalam satu amanah dakwah yang sama. Saya menjawab bahwa cinta itu fitrah , ia anugrah dr Alloh yang tidak pernah kita pinta namun hadir dengan sendirinya. Tidak pernah ada yang salah dengan kehadiran cinta tersebut. Bahkan saya tidak pernah membaca satu pun sirah yang menjelaskan bahwa ketika ada cinta dalam hati manusia para sahabat, para shohabiyah kemudian membunuh perasaan itu. Sekalipun mereka sedang satu amanah, yang menjadikan mereka bersama dalam amanah itu Alloh yang mengatur hingga akhirnya benih-benih ketertarikan cinta itu muncul pun "Atas Izin Alloh" :)
Lalu apa yang harus kita lakukan ? Kemampuan dalam menutup rapat cintamu dengan kemaluan yang takut hanya Kepada Alloh akan membuat ia mampu mencarimu dengan Iman. Jika kau tahu, Alloh Maha Pencemburu pastilah kau tau apa yang Dia mau? tutuplah rapat cintamu, jangan kau aktualisasikan melalui cara-cara yang Allah tidak ridhoi karna apa?karna keberkahan cinta itu ada pada cara kau memperolehnya :)
Teruntuk adik-adikku yang sedang mengalami permasalahan serupa. Teteh coba untuk menjawabnya "Dek, jika engkau fikir Alloh tidak akan menguji hatimu itu salah, jika engkau berfikir Alloh tidak akan pernah menguji kualitas keimananmupun salah. Alloh menguji hamba-hambaNya sebagai bentuk cintaNya pdmu...Ada yang diuji dengan hadirnya cinta dalam hatinya thdp lawan jenis, ada yang diuji finansial, dsb. Alloh menguji dititik terlemahmu agar kau naik tingkat dihadapanNya. Dekatkan hatimu padaNya, dekat dan harus sangat dekat. Komunikasikan setiap rasa dan asa mu padaNya. Jika dia yang kau tlah miliki perasaan itu yg terbaik untukmu minta Alloh pula yang membimbing hati kalian diwaktu dan cara terbaikNya. Tapi jika kau tau sekarang belum waktunya, tutup rapat cintamu dengan iman. Pantaskan sekarang dirimu dengan kualitas keimanan dan ketakwaanmu dengan sebaik-baiknya. Percantik akhlaq, percerdas wawasan, dan perindah hatimu dengan kualitas keimanan & ketakwaanmu. Sebab hanya wanita setingkat Fatimah yang berhak mendapatkan laki-laki sekelas Ali bin Abi thalib. "
"Perempuan-perempuan yang keji untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji untuk perempuan-perempuan yang keji (pula), sedangkan perempuan-perempuan yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk perempuan-perempuan yang baik (pula). Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan orang. Mereka memperoleh ampunan dan rezeki yang mulia (surga)" (An Nur : 26)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar