Minggu, 23 September 2012

celotehan DKI1


    Sudah lama rasanya menahan diri untuk kembali menulis. seperti sekarang misalnya, saya sedang berjibaku dengan revisi skripsi karna tuntutan untuk bisa segera ke lapangan untuk penelitian minggu ini. bukan tentang skripsi yang ingin saya torehkan dalam catatan sejarah blog saya kali ini. bukan tentang mimpi pribadi saya tetapi saya ingin menganalisis sedikit mengenai  kemenangan jokowi dalam pilgub DKI.
    Masyarakat awam mungkin merasa bahwa wajar ketika jokowi keluar sebagai pemenang dalam Pilgub DKI  2012 ini. saya tidak memandang demikian. ada hal unik untuk bisa ditelisik lebih dalam mengenai kemenangannya.  Berbagai ahli, berita dan artikel opini menyambut fenomena politik ini sebagai pertanda bahwa para pemilih, dan konsekuensinya, politik kita semakin lama semakin rasional dan bahkan menunjukkan peningkatan kesadaran politik kritis warga Jakarta. 
   Ada yang mengatakan bahwa warga Jakarta sudah jenuh dengan orang lama yang menawarkan hal-hal yang sama. Ada pula yang mengatakan pencitraan jokowi lebih kuat dibandingkan dengan Foke.  Melihat lebih dalam jokowi bisa dibilang baru dlaam dunia perpolitikan di Indonesia. Saya ingat dengan betul beliau menjadi lebih terkenal semenjak diluncurkannya mobil SMK . Kepopularitasan Jokowi di Solo memang tidak diragukan lagi, semenjak menjadi nominator walikota terbaik didunia versi  City Mayors Foundation dalam situs web-nya worldmayor.com.  kiprah  dan  legitimasinya sebagai walikota tidak diragukan lagi.
  Sementara jokowi berdiri tegak dengan pencitraannya,  foke  justru di sandingkan dengan kasus-kasus korupsi dan kekurangan-kekurangannya sebagai gubernur Jakarta. Mulai  dari kasus korupsi, harta kekayaan pribadi yang membengkak paska menjadi gubernur DKI dan sebagainya. Ketidakbecusan foke rasanya tidak pantas jika harus disandingkan dengan logo “Lanjutkan” yang dicetusnya selama masa kampanye. Warga kebih cerdas  memilih siapa yang dia pilih untuk menjadi pemimpin.,
  Pemilihan gubernur adalah barometer  dan  manuver politik untuk politik nasional. Masyarakat yang sudah bosan dengan orang lama, masyarakat yang lebih tidak peduli dengan unsur SARA  karna jokowi yang bukan berasal dari warga Jakarta sudah ditepis dan berhasil dikalahkan dengan kemenangan jokowi.
  Saya meilihat sisi ilmu dan amal yang jokowi  miliki dinilai sebagai hal positif yang wajib ditiru, dan bagaimanapun seperti apapun bentuk wajah, harta, maupun maneuver pencitraan yang jokowi buat tidak bisa ditepis bahwa masyarakat umum memilihat jokowi lebih banyak bermanfaat untuk warga Solo dan  Indonesia  ketimbang janji-janji politis yang dia keluarkan.
Banyak kejutan-kejutan unik dalam Pilgub ini.  Saya tidak akan berhenti menulis jika saja saya tidak dikejar untuk segera menemui dosen untuk bimbingan.
Satu pesan saya, siapapun pemimpinnya kita harus terus mendukung dengan  memberikan karya yang mampu kita hasilkan. Menjadi pribadi-pribadi unggul dalam tiap-tiap bidang yang kita kuasai, berakhlak baik dan selalu menjadi yang terbaik. Karna sejatinya pemimpin adalah cerminan dari orang yang dipimpinnya.

With love
@Srinoorch

Tidak ada komentar:

Posting Komentar